Memadukan Teori, Kritik Sosial dan Gerakan Tari, 3 Jagoan Sosiologi Lolos Semifinal Pekan Seni FISIP

Sorak penonton begitu riuh di halaman parkiran FISIP UNAIR siang itu. Rupannya penonton riuh ketika melihat aksi panggung Rima, Bella Ryan dan kawan-kawan yang benar-benar memukai. Pantas saja jika lolos pada babak semifinal.

Dalam babap semifinal tersebut Rima perwakilan dari angkatan 2018 membawaka tari tradisional. Sementara Ryan, dkk membawakan tari modern. Tarian yang dibawakan Ryan, dkk bercerita tentang bagaimana anak muda mengalami kebingungan dalam menghadapi modernitas, lalu kemudian memutuskan untuk kembali kepada tradisi.

Tidak kalah memukai, tari kontemporer yang dibawakan oleh Bella dkk ini mengisahkan tentang dilema sebagai masyarakat perbatasan Indonesia-Malaysia. Berkostum hitam berbalut kain batik di pinggang, Bella dkk meliak-liuk diatas panggung. Susana begitu hening tatkala para penonton menikmati tarian dan ekspresi yang mereka tampilkan melalui lukisan di wajah mereka yang menandakan kebingungan masyarakat di perbatasan antara harus memilih bertahan dengan NKRI atau Malaysia.

Gerakan ketika kelompok finalis ini memadukan teori, kritik sosial dan gerakan tarian. Setiap gerakan memberikan pesan sarat makna. Dr. Liestianingsih sebagai juri saat itu memberikan komentar bahwa tarian yang mereka bawakan sangat bagus karena memiliki filosofi dan pesan yang ingin disampaikan pada penonton. ?RAP?

Share