Kombinasikan Kemampuan Berpikir Kritis dan Public Speaking, Nur Syamsiyah Raih Penghargaan “Best Speaker” dalam Lomba Debat Nasional di Makassar

Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu unsur penting yang harus dimiliki mahasiswa Sosiologi. Hal ini sangat disadari oleh Nur Syamsiyah, mahasiswa Sosiologi angkatan 2014 yang aktif mengikuti kegiatan lomba debat mahasiswa. Syam (sapaan akrab Nur Syamsiyah) mengaku “ketagihan” mengikuti lomba debat karena menurutnya kegiatan tersebut dapat mendorong mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan mengasah kemampuan berbicara dengan baik dan benar di depan publik.

Pada 3-5 Mei 2018 lalu, Syam kembali berkesempatan untuk mengikuti Lomba Debat Nasional bersama timnya yaitu Oktavimega Yoga Guntaradewa (2014) dan Dewi Miftakhur Roifah (2014) di Universitas Negeri Makassar. Pada perlombaan ini, tim tersebut berhasil meraih Juara 3 setelah melalui 5 pertandingan.

“Ini kesekian kalinya saya mengikuti lomba debat, tapi saya masih deg-degan. Dalam lomba debat, mahasiswa harus bisa memberikan argumentasi yang logis dan mengandung solusi terhadap problematika yang dihadapi dalam waktu yang terbatas dan di bawah tekanan pihak lawan. Ini bukan hanya tentang mematahkan argumentasi pihak oposisi, tetapi juga tentang bagaimana kita meyakinkan juri bahwa argumentasi yang kita bawakan memberikan lebih banyak manfaat dan lebih mampu meminimalisir kerugian apabila diterapkan. Kita juga tidak boleh terbawa emosi agar tidak terkesan mengintimidasi. Penyampaian argumen harus tetap santun dan menggunakan tata bahasa yang baik,” tutur Syam.

Berbekal kemampuan berpikir kritis dan kemampuan public speaking yang baik, Syam berhasil mendapatkan penghargaan “Best Speaker” karena memperoleh poin tertinggi dari seluruh pembicara yang mengikuti lomba debat tersebut. “KemampuanĀ public speakingĀ yang baik sangat diperlukan mahasiswa, dan itu dapat diasah dengan berbagai cara, salah satunya melalui lomba debat mahasiswa,” tambah Syam. (NS)

Share