Menyikapi maraknya aksi terorisme yang terjadi beberapa hari belakangan ini yang telah memakan banyak korban jiwa dan menimbulkan keresahan di masyarakat, Departemen Sosiologi mendukung pernyataan sikap dari Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia (APSSI). Adapun pernyataan sikap APSSI adalah sebagai berikut:
Pernyataan Pers Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia (APSSI) merespon aksi terorisme belakangan ini
Terjadinya berbagai aksi kekerasan dan teror dalam sepekan ini, mulai di Mako Brimob Jakarta, kemudian pemboman sejumlah gereja di Surabaya, menunjukkan adanya upaya menciptakan keresahan, bahkan gesekan sosial di masyarakat, yang jika tidak segera ditangani akan berpotensi mengancam integrasi sosial dan juga nasional. Sebab itu, kami, Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia menegaskan bahwa:
- Aksi kekerasan dan teror yang terjadi tidak bisa ditoleransi, apapun alasannya.
- Adanya korban-korban jiwa dari perbuatan yang tidak berperi-kemanusiaan tersebut, perlu ditangani dan direspon dengan cepat, termasuk melindungi keluarga dan para saksi, serta masyarakat luas.
- Aparat keamanan segera mengusut tuntas dan mengadili pelaku, serta menghukum seberat-beratnya para aktor yang terlibat langsung maupun tidak langsung.
- Berbagai pihak perlu mencegah perluasan provokasi, politisasi konflik dan agama, dan segera mempromosikan kampanye damai demi menjaga stabilitas sosial
- Mendorong para tokoh, baik di tingkat lokal maupun nasional, ikut dan terus proaktif dalam upaya penanganan dan pencegahan keresahan sosial
- Menghibau pihak berwenang agar segera mengantisipasi berbagai kemungkinan terjadi dengan langkah strategis sesuai koridor politik dan hukum.
- Kami mengajak para insan akademik dan para intelektual kampus berperan aktif menjaga perdamaian dg berbagai cara guna kebutuhan merawat kemajemukan bangsa.
Jakarta, 13 Mei 2018
Pengurus APSSI
-Dr. Ida Ruwaida, S.Sos, MSi
Ketua Umum
-Jendrius, PhD
Sekretaris Umum
